Victor Yeimo Chairman KNPB |
Aktivis (KM)
--Tidak perlu heran dan bersedih bila pembantaian harus terus terjadi.
Sadari saja diri kita sebagai bangsa yang sedang terkoloni. Adalah
keharusan bagi kolonial untuk menjalankan sistem dan praktek
kolonialisme diatas wilayah koloninya. Jangan berharap keadilan dalam
hukum kolonial, sebab kolonialisme hanya bertujuan untuk memusnahkan
manusia dan menguasai wilayahnya.
2 orang pelajar yang ditembak di Timika, Kemarin (28/09/2015) oleh polisi kolonial
Indonesia adalah satu bagian terkecil dari operasi pembantaian yang
sedang terjadi. Lihatlah hampir 5 hingga 10 mayat anak negeri setiap
hari keluar dari Rumah-rumah sakit yang ada di Papua; Hitunglah berapa
mayat yang mati misterius di mana-mana tanpa diketahui setiap hari;
tengoklah berapa kematian ibu hamil dan bayi di Rumah-rumah sakit itu;
Bertanyalah mengapa banyak anak negeri yang mandul dan tak bisa
memperbanyak generasi Papua; Sudahkah anda tahu bahwa kapal putih yang
masuk 3 kali seminggu memuntahkan 2000 pendatang setiap kapalnya?
Sudahlah, terlalu banyak
penderitaan yang harus diurai. Apakah memang kita tercipta diatas tanah
ini untuk hidup menangisi penderitaan? Bukankah anda pun tahu bahwa
hukum kolonial, media kolonial, dan semua perangkat kolonial tidak akan
berpihak pada tangis penderitaan kita? Lantas, sampai kapan kita terus
berdiam diri sambil terhanyut hingga pada muara pemusnahan? Bila begitu,
senang-senanglah, hibur-hiburlah, puas-puaskan sajalah diri anda
terus-menerus dalam kenikmatan sesaat yang disugukan kolonial padamu,
sebelum sampai di muara itu.
Dan kami disini, di
jalur yang setiap hari kau takuti, yang kau asingkan, yang kau lupakan,
yang kau malas tahu, yang kau caci maki, yang kau hina, dan yang kau
khianati akan berdiri, berjejer mengepal tangan perlawanan. Bagi kami,
itulah jalur utama, bukan alternatif, untuk membebaskan bangsa ini.
Perlawanan melawan kolonialisme Indonesia adalah satu-satunya cara kita
untuk menghapus penderitaan ini. Hari ini kami tidak butuh tangis pilu
anda, berapun banyaknya. Simpan saja jauh-jauh. Dunia pun tak akan
peduli, apalagi kami. Yang kami butuh jiwa pemberontakan anda di arena
perlawanan yang sedang bergulir; yang kami butuh dan hormati adalah
perderitaan bersama di jalur perjuangan ini.
Sadarilah! kita adalah generasi perjuangan bukan bukan generasi
penikmat! Untukmu rakyat yang terus mati dibantai kolonial Indonesia,
diatas pusara dan tulang-belulangmu yang berserakah, kaki kami akan
terus berdiri kokoh dan melangkah maju merebut cita-cita pembebasan
bangsa: revolusi!.
Kita Pasti Mengakhiri
Pesan ini disampaikan oleh Viktor Yeimo, Ketua Umum Komite Nasional Papua Barat (KNPB).
0 komentar:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !