NELSON MANDELA |
Pada 1942 Nelson Mandela berperan penting dalam gerakan pemuda Afrika. Nelson kemudian bergabung dengan Kongres Nasional Afrika pada 1944, yang juga membentuk Liga Pemuca ANC.
Nelson Mandela mulai dikenal sejak bekerja di ANC dengan program kerja yang berbasis massa yang mengadopsi kebijakan radikal dalam aksinya.
Pada 1952 Nelson Mandela terpilih sebagai Ketua Relawan Nasional dari sebuah organisasi bernama Defiance Campaign bersama wakilnya Maulvi Cachalia. Organisasi tersebut mengkampanyekan pembangkangan sipil karena hukum berjalan tidak adil di Afrika selatan.
Karena kerja-kerja kampanye itu, Nelson Mandela bersama 19 orang aktivis ditangkap dan didakwa oleh aksi penumpasan komunisme di Afrika. Nelson Mandela dan teman-temannya itu dijatuhi hukuman sembilan bulan penjara. Namun, hukuman itu ditangguhkan selama dua tahun.
Nelson Mandela yang akhirnya meraih gelar sarjana hukum, sesudah berulah kali drop out dari kampus ke kampus, mulai bekerja sebagai pengacara pada bulan Agustus 1952. Ia bersama koleganya Oliver Tambo kemudian mendirikan kantor pengacara Mandela and Tambo, yang menjadi kantor pengacara pertama kulit hitam di Afrika Selatan.
Kegigihan pembelaan Nelson Mandela terhadap rakyat kulit hitam Afrika terus disorotii penguasa. Hingga akhir tahun 1952 Nelson Mandela ruang geraknya dibatasi dan dilarang.
Nelson Mandela terus bekerja secara diam-diam. Polisi memburu dan mengawasi Nelson Mandela. Dan, ia ditangkap bersama seratusan aktivis pada Desember 1955.
Tahun 1955 adalah tahun-tahun berat dalam hidup Nelson Mandela. Ia harus berpisah dengan istri Evelyn Mase, sepupu dari Walter Sisulu, yang dinikahinya pada 1944.
Dari pernikahan dengan Evelyn Mase, Nelson Mandela dikaruniai empat orang anak, dua putra bernama Madiba Thembekili ‘Thembi’ dan Makgatho. Dua anak perempuannya bernama Makaziwe, dan seorang putri lagi meninggal dunia saat bayi.
Evelyn Mase dan Nelson Mandela sesudah terpisah selama lebih dari 10 tahun. Keduanya, Mase dan Mandela akhirnya memutuskan bercerai pada tahun 1958.
sumber: Kabar24.com
0 komentar:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !