My Mom |
Noukai (IBU), kau adalah suatu aliran air mata yang akan merawat dan membesarkan aku sejak aku di lahirkan sampai pada masa kini. Ketika ibuku membesarkan aku dalam naungannya aku selalu bahagia karena ibuku selalu menyayangi dan tidak melepakan dari kehidupaku dan selalu merawat aku dan tidak membiarkan aku sejak aku bersama dengan ibu-ku yang tercinta dalam hidupku.
Sebab, noukai (IBU) menjadi jalan kebenaran yang menunjukkan aku dan menghantarkan aku dalam kebaikan, baik dalam kesusahan maupun kebahagiaan dan kesakitan maupun kesulitan. Dalam hidupku noukai (Ibu) selalu menemani dalam untaian doa dan selalu menyebut namaku, sehingga hatiku terasa tenang dan penuh harapan untuk melangkah dan maju dalam sebuah proses hidupku.
Aku rasa bangga karena noukai (Ibu) bagitu dengan susah payah melahirkanku, merawatku, membesarkanku, dan memberikan nasehat kepadaku. Hal-hal ini menjadi sebuah dorongan dan memotifasikan diriku untuk melangkah kaki dalam kebaikan untuk mengejar cita-cita dan tujuan impian hidupku.
Noukai (IBU), engkaulah pelindung hidupku dan jalan kebenaran bagiku karena engkaulah tongkat kebaikan bagiku. Sebab, noukai (Ibu) menjadi tumpuhan harapan untuk mengejar impianku dalam sebuah proses yang aku jalani, baik dalam kehidupan sehari-hari dengan berbagai kegiatan maupun dalam sebuah proses pendidikan yang aku jalani ini.
Hai! Noukiai (Ibu) saya minta maaf karena semua kesalahan yang pernah aku buat terhadap noukai (Ibu), yang tidak menyenangkan di hati noukai (Ibu) sejak aku bersama dengan noukai (Ibu).
Noukai (Ibu) banyak terima kasih karena semuanya yang engkau berikan kepadaku, biar aku tidak balas dengan kebaikan dan begitu harta kekayaan yang melimpah, tetapi dengan untaian doaku kita tetap bersama dalam naungan Tuhan karena Tuhan yang Maha besar dan Maha pengasih dalam hidup kita sebagai keluarga.
(“Ibu-Ku Menjadi Penompang Hidup-Ku”)
Oleh: Frans Y. Pigai
0 komentar:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !