DUDUK
DI EMAOWAA
Ketika
malam itu, Aku duduk bersama keluarga besar Orang-Orang tuaku
“Meiboudo” di Emaowaa gereja khatolik “KUYOBII” muyekebo
yaitu kampung halam ku.
Sambil duduk-duduk di
emaowaa pada malam hari itu, pun di nasehati oleh Orang-Orang Tuaku
“meiboudoo”, sehingga tertuturlah Air Mataku namun membasahi
kedua pelipi, jika kerena nasehat yang sangat menyentu pada hati ku
yaitu; Hai anak ku anda sekarang bisa melihat generasi sesaat Bapak
mu, apakah ada bapak-bapak mu ada yang bernama atau pejabat,“tonawi”?
Dan apa kah, Bapak-Bapak mu ini ada yang sudah menyelesaikan study di
jenjang perguruan tinggi. Maka anak ku, pasti itu semua karena
rencana Tuhan namun semua bisa terjadi begini.
Namun sekarang bapak-bapak
mu sangat banga karena kini terbuka jalan studynya buat anak-anak
kami dalam tingkat study, maupun lain-lainnya. Sehingga anak-anak
sekarang bisa pergi menerimah Ilmu di jauh Rantauan Orang namun
pulang pasti akan menjadi Tuan-Tuan di negeri Kampung halamannya
seperti pepata mengatakan “pergilah dengan membawah noken yang
kosong ini namun pulanglah dengan noken yang berada isinya”. Karena
Alam Papua Alam Dogiyai bhakan terlebih khusus Kampung Muyekebo atau
Dudiduai sangat membutukan tenaga mu.
Nasehat-Nasehat yang di
beritahukan oleh para orang tua ku ini sangat memotifasikan buat aku
dan kita semua yang akan membacakan sebuah tulisan yang sangat
sederhana ini, karena tulisan sederhana ini atau nasehat ini mengajak
kita untuk berjuang terus merubahkan Alam, bhakan Negeri West papua
ini dari berbagai hal-hal Negatif. Sehingga kita mewujudkan
ketentraman dalam lingkup diri anda masing-masing, lingkup keluarga,
lingkup lingkunggan, lingkup kampung, lingkup daerah bhakan di
seluruh Alam west papua.
---------salam nasehat
dari orang tua--------
Oleh: Step Pigai
0 komentar:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !