Mr. Okto P |
Dari semua pengalaman itu hendaknya kita perlu menyadari pengalaman-pengalaman tersebut untuk belajar dari pengalaman. Kita bisa belajar perusahan-perusahan yang ada di Papua seperti PTPN II Nusantara di Arso - Jayapura, PT Sinar Mas di Lereh - Jayapura, PT Freeport di Tembagapura - Timika, PT Bintang Mas di Babo – Bintuni di Sorong dan berbagai perusahan lainnya di Papua dan luar Papua seperti beberapa perusahan di Kalimantan dan di Sumatera.
Untuk belajar beberapa perusahan tersebut kiranya kita perlu menyadari beberapa hal penting supaya kita tahu bersama sekarang dan kedepan. Pertama;Perusahan hadir untuk Apa dan untuk Siapa?
Kalau dikatakan perusahan hadir demi pembangunan: Pembangunan apa yang mau dibangun perusahan? Atau kalau dikatakan perusahan hadir supaya ada peningkatan ekonomi rakyat “masyarakat tambah sejahtera”: kesejahteraan dalam hal apa yang dibutuhkan masyarakat setempat?
Apakah perusahan akan menjamin kesejahteraan masyarakat setempat tersebut?
Kedua; Siapa pemilik perusahan?
Apakah pemilik perusahannya ialah masyarakat setempat atau masyarakat setempat punya saham di perusahan tersebut?
Ketiga; Siapa pekerjanya “buruh”yang akan bekerja di perusahan tersebut?
Apakah masyarakat lokal sudah siap bekerja di perusahan atau masyarakat sudah siapkan tenaga “SDM” sesuai kebutuhan perusahan?
Keempat; Apakah masyarakat pemilik ulayat sudah tahu apa yang menjadi hak-haknya? Siapa yang berbicara atas hak-hak tersebut?
Kelima; Apa dampak-dampaknya bagi masyarakat lokal kedepan baik dampak positif maupun dampak negatifnya?
Apa dampak bagi manusia (ekonomi, sosial - budaya, pendidikan, kesehatan)?
Dan apa dampak bagi lingkungan sekitarnya “alam”(Kampung: tempat tinggal/rumah, ternak, kebun, Hutan: kayu, rotan, flora fauna/hewan di hutan?
Pertanyaan-pertanyaan ini kiranya perlu kita pikir dan diskusi bersama terlebih dahulu agar kita ketahui bersama. Mari kita diskusi / bicara bersama.
Sumber: melalui facebook.
Oleh: Marko Okto P
0 komentar:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !