Suasana aksi AMP di Bandung Jawa Barat. Foto: Jekson |
Massa aksi long march dari Asrama Papua Kamasan 2 menuju
titik nol kilometer depan Gedung Sate Bandung, jalan Diponegoro. Pantauan
majalahselangkah.com, mereka mereka meneriakan yel-yel Papua merdeka dan membentangkan sebuah spanduk
berisi kekersan militer di Papua selama 50 tahun sejak Papua digabungkan ke
Indonesia.
Kordinator aksi, Piyan Pagawak mengatakan, intgrasi Papua
Barat dalam Indonesia adalah Ilegal dan/atau penuh dengan penidasan,
pemerkosaan dan pembunuhan. Semua itu dilakukan oleh Negara Indonesia melalui
aparat polisi dan militer di Papua Barat.
"Berikan kami kesempatan untuk menentukan nasib
sendiri di atas
tanah leluhur kami. Karena, kami ini bukan bangsa budak yang terus
dijajah oleh kolonial, impirialisme, militerisme di atas tanah
kami,"kata Piyana.
Senada juga diungkapkan Ketua AMP Bandung, Frans Kotouki. "Berikan
kebebasan untuk menentukan nasif kami. Segerah ! Tarik Militer (TNI-Polri)
Organik dan Non-Organik dari seluruh Tanah Papua,"kata Ketua Aliansi Mahasiswa
Papua Bandung itu.
Frans Kotouki juga meminta hentikan eksploitasi dan tutup
seluruh perusahaan milik kaum imperialis, seperti Freeport, BP, LNG Tangguh,
Corindo, Medco. Dinilai, perusahaan-perusahaan itu membawa malapetaka bagi
Bangsa Papua Barat. (Jekson Ikomou /MS)
0 komentar:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !