Tidak
Akan Ada perubahan tanpa ada pergerakan, Pembebasan Nasional Rakyat
Papua sesunguhnya akan terwujud ketika ada aksi-aksi nyata dari setiap
Gerakan Massa Mahasiswa Perempuan dan Seluruh Rakyat Papua.
kita Jangan Perna Bermimpi akan datanya Penyelamat dari langit bahkan dari dunia manapun, jangan perna Menaruh Harapan pada perkembangan Politik yang belum pasti.
100% yang menentukan bangsa Papua terlepas dari penindasan dan pengisapan/ (PAPUA MERDEKA); hanyalah Orang Asli Papua, Hanya mahasiswa Papua, Hanya Perempuan Papua, Hanya Petani Papua, Hanya Nelayan Papua, dan Hanya Masyarakat Adat Papua itu sendiri.
dengan Moment 1 Mei Hari neksasi papua Kedalam NKR kami mengajak seluruh Mahasiswa Papua dan rakyat Papua yang ada di setiap kota untuk dapat berpartisipasi dalam aksi ini.
bangkit dan lawan saatnya bertindak untuk menuju kemerdekaan yang sejati, kemerdekaan yang Hakiki Salam Jabat Hati,
isi seruan Aksi
Maka, Berharap kepada setiap Kawan-kawan Papua yang ada di setiap kota study Jawa, moga bisa berpartisifasi hadir dalam Aksi demo yang akan di selengarakan di setiap Kota study masing-masing Yaitu; Jakarta, Bogor, Bandung, Jogja, Semarang/Salatika, Solo, Malang dan Surabaya. Pada, Hari Jumat 01 Mei 2015.
Salam Erat.
kita Jangan Perna Bermimpi akan datanya Penyelamat dari langit bahkan dari dunia manapun, jangan perna Menaruh Harapan pada perkembangan Politik yang belum pasti.
100% yang menentukan bangsa Papua terlepas dari penindasan dan pengisapan/ (PAPUA MERDEKA); hanyalah Orang Asli Papua, Hanya mahasiswa Papua, Hanya Perempuan Papua, Hanya Petani Papua, Hanya Nelayan Papua, dan Hanya Masyarakat Adat Papua itu sendiri.
dengan Moment 1 Mei Hari neksasi papua Kedalam NKR kami mengajak seluruh Mahasiswa Papua dan rakyat Papua yang ada di setiap kota untuk dapat berpartisipasi dalam aksi ini.
bangkit dan lawan saatnya bertindak untuk menuju kemerdekaan yang sejati, kemerdekaan yang Hakiki Salam Jabat Hati,
isi seruan Aksi
1
Mei 1963 bagi rakyat Papua merupakan awal pendudukan Indonesia di
Tanah Papua. Terjadinya penyerahan kekuasaan dari pemerintahan
sementara PBB (UNTEA) kepada Indonesia melegitimasi Indonesia untuk
menempatkan militernya dalam jumlah besar di Papua Barat. Sesuai
perjanjian New York (New York Agreement) 15 Agustus 1962, Indonesia
ditugaskan untuk membangun sambil mempersiapkan pelaksanaan Act
of Free Choice
(Tindakan Pilih Bebas) atau Self
Determination
(Penentuan Nasib Sendiri).
Kenyataannya,
upaya pengkondisian Papua mulai dilakukan militer Indonesia sejak
1963 hingga 1969. Terbukti hasil PEPERA dimenangkan oleh Indonesia,
dengan keterlibatan 1.025 orang pemilih dari 800.000 orang Papua yang
punya hak untuk memilih. Dua tahun sebelum PEPERA 1969 yaitu 1967
terjadi Kontrak Karya I Freeport Mc Moran Gold and Copper perusahaan
tambang emas dan tembaga milik Imperialis Amerika dengan rezim Orba
Soeharto. Kontrak ini dilakukan karena Indonesia yakin akan
memenangkan PEPERA walaupun dengan cara keji sekalipun, seperti
teror, intimidasi dan bahkan pembunuhan sekalipun. Kehadiran
Indonesia tidak serta merta diterima oleh menghendaki kemerdekaan
sebagai sebuah negara. Kenyataan ini dibalas oleh Indonesia dengan
berbagai operasi militer baik didaerah pesisir Papua maupun daerah
pegunungan Papua. Ratusan ribu rakyat Papua tewas akibat kekejaman
militer (TNI-Polri) Indonesia. Apalagi paska pemberlakuan Daerah
Operasi Militer (DOM) sejak 1977-1998.
Kejahatan
Negara Indonesia melalui kaki tanganya militer (TNI-Polri) terus
berlanjut hingga dewasa ini. tanggal 8 Desember 2014 Rakyat Papua
dikejutkan dengan kebrutalan Aparat Keamanan Indonesia di Paniai,
yang menewaskan 4 Orang siswa SMA Negeri 1 Paniai dan belasan lainnya
kritis.Kebrutalan berlanjut Pada 6 Januari 2015 di Timika, aparat
gabungan militer dan polisi penyisiran kampung Utikini dan
mengamankan setidaknya 200 orang, termasuk 48 perempuan dan tiga
anak-anak.
Pada
tanggal 21 Maret polisi membubarkan paksa kegiatan penggalangan dana
kemanusiaan KNPB Yahukimo untuk Bencana Badai POM Vanuatu, yang
menewaskan Obagma
Senegil dan 4
orang luka-luka akibat tertembak dalam insiden tersebut.
Ironisnya
kejahatan kemanusian diatas tanah papua yang secara terus menerus
terjadi, namun Negara melalui Brirokrasinya masih dengan keras kepala
mendorong agar Mako Brimob di Papua, Kab. Wamena untuk tetap di
bangun. situasi ini membenarkan bahwa, kehadiran Indonesia dia atas
Tanah Papua sejak 1 mei 1963 hingga saat ini, dengan jelas hanya
untuk memusnahkan Orang asli Papua (OAP), dengan tujuan untuk
menguasai Teritory dan Sumber daya alam papua.
Maka, Berharap kepada setiap Kawan-kawan Papua yang ada di setiap kota study Jawa, moga bisa berpartisifasi hadir dalam Aksi demo yang akan di selengarakan di setiap Kota study masing-masing Yaitu; Jakarta, Bogor, Bandung, Jogja, Semarang/Salatika, Solo, Malang dan Surabaya. Pada, Hari Jumat 01 Mei 2015.
Salam Erat.
0 komentar:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !